Monday, December 24, 2012

Habibie dan Ainun film

SINOPSIS :

"Ini adalah kisah tentang apa yang terjadi bila kau menemukan belahan hatimu. Kisah tentang cinta pertama dan cinta terakhir. Kisah tentang Presiden ketiga Indonesia dan ibu negara. Kisah tentang Habibie dan Ainun.

Rudy Habibie seorang jenius ahli pesawat terbang yang punya mimpi besar: berbakti kepada bangsa Indonesia dengan membuat truk terbang untuk menyatukan Indonesia. Sedangkan Ainun adalah seorang dokter muda cerdas yang dengan jalur karir terbuka lebar untuknya.

Pada tahun 1962, dua kawan SMP ini bertemu lagi di Bandung. Habibie jatuh cinta seketika pada Ainun yang baginya semanis gula. Tapi Ainun, dia tak hanya jatuh cinta, dia iman pada visi dan mimpi Habibie. Mereka menikah dan terbang ke Jerman.

Punya mimpi tak akan pernah mudah. Habibie dan Ainun tahu itu. Cinta mereka terbangun dalam perjalanan mewujudkan mimpi. Dinginnya salju Jerman, pengorbanan, rasa sakit, kesendirian serta godaan harta dan kuasa saat mereka kembali ke Indonesia mengiringi perjalanan dua hidup menjadi satu.

Bagi Habibie, Ainun adalah segalanya. Ainun adalah mata untuk melihat hidupnya. Bagi Ainun, Habibie adalah segalanya, pengisi kasih dalam hidupnya. Namun setiap kisah mempunyai akhir, setiap mimpi mempunyai batas. Kemudian pada satu titik, dua belahan jiwa ini tersadar; Apakah cinta mereka akan bisa terus abadi?"





Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meneteskan air mata ketika menonton pemutaran film Habibie & Ainun. Bahkan, kepala negara tampak menyeka matanya berkali-kali usai lampu bioskop dinyalakan. 

.... Dalam 30 menit terakhir, adegan sudah berlangsung ketika Habibie mengetahui penyakit yang diidap Ainun selama 30 tahun pernikahannya. Ainun didiagnosa mengidap kanker ovarium tingkat akut, kondisi itu menyebabkan dirinya harus menjalani operasi. Hal itu terlihat dari hasil USG yang dijalaninya.

Mengetahui itu, Habibie berusaha menghubungi seluruh koleganya, bahkan Kantor Kedutaan Besar Jerman di Jakarta guna mendapatkan tiket pesawat menuju Munich, Jerman. Namun, ketika keluar dari ruang pemeriksaan, Ainun tetap mencoba menyembunyikan penyakit yang dia derita.

Habibie yang mengetahui penyakitnya lantas memberitahukan agar segera berangkat menuju Munich guna mendapatkan perawatan dari dokter ternama dari Jerman. Habibie tetap berharap, usahanya itu membuahkan hasil dan menyembuhkan istrinya.

Di sebuah rumah sakit di Jerman, Habibie setia menunggu proses operasi sang istri. Bahkan, operasinya itu berlangsung sebanyak 9 kali. Dokter yang merawatnya angkat tangan.

Film kemudian ditutup dengan sosok Habibie yang mendatangi makam Ainun di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta. Kamera menyorot saat mantan Presiden ketiga Indonesia ini mengelus nisan bertuliskan Ainun Habibie.

gak nyangka aja kisah presiden kita sesedih ini, ini bakal jadi film ngalahin galih dan ratna atau juga romeo dan juliet :"( wajib nonton!!!